Tanpa Apple, Banyak Pemasok Bakal Kolaps

Produk-produk Apple ternyata tak hanya penting untuk konsumen, tetapi juga perusahaan-perusahaan penyalur komponen dalam rantai pasokan (supply chain) yang terlibat dalam pembuatannya.

Menurut laporan dari Citibank yang dilansir Cnet, tanpa produk Apple, perusahaan-perusahaan ini akan mengalami pertumbuhan negatif.

Laporan riset bersubjudul "Ex-Apple, the Tech Supply Chain is Still Not Growing Y/Y" (Tanpa Apple, Rantai Pasokan Teknologi Tak Mengalami Pertumbuhan Tahunan) itu menyebutkan bahwa Apple adalah faktor utama yang mendorong pertumbuhan di industri terkait.

"Proyeksi pertumbuhan tahunan dari rantai pasokan ini telah melambat dengan signifikan, dan diperkirakan bakal mencapai +1,5 persen tahun ke tahun di bulan Juni, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan 5 dan 10 tahunan masing-masing sebesar +4,2 persen tahun ke tahun, dan +6,8 persen tahun ke tahun," tulis analis Citibank, Jim Suva, dalam laporan tersebut.

"Tahun demi tahun, pertumbuhan Apple ditinjau dari nilai dalam mata uang diperkirakan bakal melampaui pertumbuhan perusahaan-perusahaan dalam rantai pasokan secara keseluruhan pada kuartal Juni. Dengan kata lain, tanpa Apple, rantai pasokan sebenarnya menyusut," tambah Suva.

Rantai pasokan adalah kumpulan perusahaan yang berperan dalam proses produksi komponen-komponen suatu produk, sampai dirakit menjadi produk utuh dan sampai ke tangan konsumen akhir.

Perusahaan yang tergabung dalam rantai pasokan Apple antara lain Foxconn Technology yang membuat produk-produk Apple di pabrik-pabriknya di China, India, Eropa Timur, dan bagian dunia lain.

Apple juga sempat bekerja sama dengan Samsung untuk memperoleh cip memori guna ditanam di produknya.

Citibank membagi-bagi perusahaan dalam rantai pasokan dalam tiga kategori, yakni "pemasok hulu", seperti supplier cip semikonduktor; "penghubung", seperti distributor; dan "pemasok hilir", seperti penjual perangkat wireless dan komponen komputer.