
"Kami memperkirakan semua jenazah korban Sukhoi dapat selesai diidentifikasi pada pertengahan Juli," kata Ketua Tim Forensik Rusia Prof. Andrey Kovalev di Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta, Sabtu (19/5).
Andrey mengatakan, proses identifikasi sebenarnya bisa selesai lebih cepat jika hanya menggunakan sejumlah bagian besar dari jenazah. Tetapi dia ingin proses identifikasi semua bagian terkecil dari jenazah yang sudah dievakuasi dari kawasan Gunung Salak, Bogor.
"Segala bentuk partikel terkecil dari jenazah semua penumpang akan kami identifikasi," kata dokter ahli forensik patologi Rusia itu.
Untuk membantu proses identifikasi jenazah korban Sukhoi, Pemerintah Rusia telah mendatangkan 17 zat reagen kimia. Zat itu dimasukkan ke dalam lima kotak dibawa dari Moskow menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat sewaan yang dibiayai penuh oleh Pemerintah Rusia. Zat tersebut dibawa dengan menggunakan kotak khusus untuk menjaga suhu udara agar reagen tidak rusak.
"Zat reagen kimia ini kami datangkan untuk memenuhi permintaan Polri dalam melakukan proses identifikasi," kata Dubes Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Alexander mengatakan, Pemerintah Rusia akan memenuhi semua permintaan Pemerintah Indonesia dalam membantu kelancaran proses identifikasi jenazah korban Sukhoi.
Sebanyak 17 macam zat reagen kimia tersebut antara lain AmpFISTR Human Identifier Plus, Human DNA Quantification Kit, Minifier Kit, POP 4, dan Gene Scan 500 LIZ.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam