Efek buruk dari rokok tidak hanya merusak sistem pernapasan dan pembuluh darah, tetapi juga pada kesehatan tidur. Bukan sekedar membuat tidur tidak nyenyak, tapi jauh dari itu rokok juga bisa menyebabkan sleep apnea yang berisiko stroke.
Rokok dapat mengganggu tidur dalam beberapa cara. Dalam jangka panjang, rokok juga bisa menyebabkan gangguan tidur serius yang berisiko kematian.
Berikut beberapa efek buruk rokok terhadap kesehatan tidur, seperti dilansir Livestrong, Rabu (25/5/2012):
1. Mengurangi waktu tidur nyenyak
Efek rokok yang paling dramatis pada tidur adalah pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk tidur dalam atau nyenyak. Jurnal 'Chest' tahun 2008 melaporkan bahwa perokok kronis menghabiskan lebih banyak waktu pada tidur ringan, terutama di bagian awal malam.
Pelakunya adalah nikotin, yang memiliki efek merangsang pada sistem saraf. Ironisnya, karena nikotin dalam aliran darah berkurang sepanjang malam, gejala penarikan pun meningkat, termasuk kegelisahan dan insomnia.
2. Sering terbangun malam
Selain membuat tidur tidak nyenyak, rokok juga meningkatkan fragmentasi tidur yang menyebabkan Anda sering terbangun di tengah malam.
3. Berisiko tinggi sleep apnea
Merokok juga merupakan faktor risiko independen untuk gangguan tidur berbahaya yang dikenal sebagai apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea (OSA). Menurut Mayo Clinic, perokok tiga kali lebih mungkin untuk mengalami OSA dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
Selama OSA, saluran udara menyempit atau tersumbat sehingga mencegah oksigen yang cukup sampai ke otak selama tidur. Dengkuran (ngorok) yang sangat keras dan terengah-engah adalah dua gejala umum OSA.
Jika tidak ditangani kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di sekitar pembuluh darah paru), gagal jantung dan kematian dini.
Merokok meningkatkan risiko OSA karena kebiasaan itu mengiritasi lapisan tenggorokan dan menyebabkan sumbatan malam hari.
Rokok dapat mengganggu tidur dalam beberapa cara. Dalam jangka panjang, rokok juga bisa menyebabkan gangguan tidur serius yang berisiko kematian.
Berikut beberapa efek buruk rokok terhadap kesehatan tidur, seperti dilansir Livestrong, Rabu (25/5/2012):
1. Mengurangi waktu tidur nyenyak
Efek rokok yang paling dramatis pada tidur adalah pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk tidur dalam atau nyenyak. Jurnal 'Chest' tahun 2008 melaporkan bahwa perokok kronis menghabiskan lebih banyak waktu pada tidur ringan, terutama di bagian awal malam.
Pelakunya adalah nikotin, yang memiliki efek merangsang pada sistem saraf. Ironisnya, karena nikotin dalam aliran darah berkurang sepanjang malam, gejala penarikan pun meningkat, termasuk kegelisahan dan insomnia.
2. Sering terbangun malam
Selain membuat tidur tidak nyenyak, rokok juga meningkatkan fragmentasi tidur yang menyebabkan Anda sering terbangun di tengah malam.
3. Berisiko tinggi sleep apnea
Merokok juga merupakan faktor risiko independen untuk gangguan tidur berbahaya yang dikenal sebagai apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea (OSA). Menurut Mayo Clinic, perokok tiga kali lebih mungkin untuk mengalami OSA dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
Selama OSA, saluran udara menyempit atau tersumbat sehingga mencegah oksigen yang cukup sampai ke otak selama tidur. Dengkuran (ngorok) yang sangat keras dan terengah-engah adalah dua gejala umum OSA.
Jika tidak ditangani kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di sekitar pembuluh darah paru), gagal jantung dan kematian dini.
Merokok meningkatkan risiko OSA karena kebiasaan itu mengiritasi lapisan tenggorokan dan menyebabkan sumbatan malam hari.
Rokok dapat mengganggu tidur dalam beberapa cara. Dalam jangka panjang, rokok juga bisa menyebabkan gangguan tidur serius yang berisiko kematian.
Berikut beberapa efek buruk rokok terhadap kesehatan tidur, seperti dilansir Livestrong, Rabu (25/5/2012):
1. Mengurangi waktu tidur nyenyak
Efek rokok yang paling dramatis pada tidur adalah pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk tidur dalam atau nyenyak. Jurnal 'Chest' tahun 2008 melaporkan bahwa perokok kronis menghabiskan lebih banyak waktu pada tidur ringan, terutama di bagian awal malam.
Pelakunya adalah nikotin, yang memiliki efek merangsang pada sistem saraf. Ironisnya, karena nikotin dalam aliran darah berkurang sepanjang malam, gejala penarikan pun meningkat, termasuk kegelisahan dan insomnia.
2. Sering terbangun malam
Selain membuat tidur tidak nyenyak, rokok juga meningkatkan fragmentasi tidur yang menyebabkan Anda sering terbangun di tengah malam.
3. Berisiko tinggi sleep apnea
Merokok juga merupakan faktor risiko independen untuk gangguan tidur berbahaya yang dikenal sebagai apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea (OSA). Menurut Mayo Clinic, perokok tiga kali lebih mungkin untuk mengalami OSA dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
Selama OSA, saluran udara menyempit atau tersumbat sehingga mencegah oksigen yang cukup sampai ke otak selama tidur. Dengkuran (ngorok) yang sangat keras dan terengah-engah adalah dua gejala umum OSA.
Jika tidak ditangani kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di sekitar pembuluh darah paru), gagal jantung dan kematian dini.
Merokok meningkatkan risiko OSA karena kebiasaan itu mengiritasi lapisan tenggorokan dan menyebabkan sumbatan malam hari.
Rokok dapat mengganggu tidur dalam beberapa cara. Dalam jangka panjang, rokok juga bisa menyebabkan gangguan tidur serius yang berisiko kematian.
Berikut beberapa efek buruk rokok terhadap kesehatan tidur, seperti dilansir Livestrong, Rabu (25/5/2012):
1. Mengurangi waktu tidur nyenyak
Efek rokok yang paling dramatis pada tidur adalah pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk tidur dalam atau nyenyak. Jurnal 'Chest' tahun 2008 melaporkan bahwa perokok kronis menghabiskan lebih banyak waktu pada tidur ringan, terutama di bagian awal malam.
Pelakunya adalah nikotin, yang memiliki efek merangsang pada sistem saraf. Ironisnya, karena nikotin dalam aliran darah berkurang sepanjang malam, gejala penarikan pun meningkat, termasuk kegelisahan dan insomnia.
2. Sering terbangun malam
Selain membuat tidur tidak nyenyak, rokok juga meningkatkan fragmentasi tidur yang menyebabkan Anda sering terbangun di tengah malam.
3. Berisiko tinggi sleep apnea
Merokok juga merupakan faktor risiko independen untuk gangguan tidur berbahaya yang dikenal sebagai apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea (OSA). Menurut Mayo Clinic, perokok tiga kali lebih mungkin untuk mengalami OSA dibandingkan orang yang tidak pernah merokok.
Selama OSA, saluran udara menyempit atau tersumbat sehingga mencegah oksigen yang cukup sampai ke otak selama tidur. Dengkuran (ngorok) yang sangat keras dan terengah-engah adalah dua gejala umum OSA.
Jika tidak ditangani kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di sekitar pembuluh darah paru), gagal jantung dan kematian dini.
Merokok meningkatkan risiko OSA karena kebiasaan itu mengiritasi lapisan tenggorokan dan menyebabkan sumbatan malam hari.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam