Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label sains

Foto Pertama Venus Diintip dari Saturnus

Baru-baru ini, NASA memublikasikan dua foto planet Venus yang diambil dari sebuah satelit yang mengorbit di Planet Saturnus.  Satelit yang bernama Cassini, yang merupakan satelit hasil kerjasama antara NASA, European Space Agency, dan Italian Space Agency, telah memotret Venus pada dua posisi berbeda di waktu yang berbeda. Diberitakan Space, Minggu (3/1/2013), Foto planet Venus pertama diambil tanggal 10 November 2012. Saat itu, Cassini berjarak 802.000 km dari Saturnus, dan kira-kira 1,42 milyar km dari Venus.  Pada foto pertama, Venus tampak seperti titik kecil berwarna putih terang yang terletak di sebelah kanan atas sedikit dari tengah-tengah cincin Saturnus. Ini karena jarak yang begitu jauh antara satelit dengan Venus.  Posisi satelit saat memotret, berada sedikit di bawah cincin saturnus saat satelit berada di balik bayangan Saturnus. Setiap piksel dari foto ini mencakup area seluas 44 km. Foto kedua memperlihatkan Venus dari Saturnus pada posisi yang berbeda. P...

Mars Sama Basah dengan Bumi

Sekian lama manusia mengira bahwa Mars adalah planet kering. Kini, studi terbaru membantahnya. Beberapa bagian di lapisan batuan Mars tertentu ternyata sama basahnya dengan Bumi. Erick Hauri dari Carnegie Institution of Wahington menganalisis meteorit yang terbentuk di mantel Mars, sebuah lapisan di bawah kerak planet. Meteorit tersebut diketahui jatuh ke Bumi sekitar 2,5 juta tahun yang lalu. Analisis dilakukan dengan spektrometer massa ion. Lewat analisis, Hauri memperkirakan bahwa mantel di mana meteorit itu berasal mengandung air sebanyak 70-300 ppm. Sebagai perbandingan, mantel Bumi mengandung 50-300 ppm air. Jadi, mantel Mars dan Bumi sama basahnya. "Hasil penelitian ini memberi petunjuk bahwa air terlibat dalam pembentukan Mars dan bahwa planet itu mampu menyimpan air di lapisan batuannya selama masa diferensiasi planet," kata Hauri seperti dikutip Space , Minggu (24/6/2012). Menurut Hauri, air yang ada di dalam lapisan batuan Mars ini pada masa lalu munc...

Ini Ciri-ciri Meteorit yang Jatuh ke Bumi

Benda misterius yang jatuh di Balaraja, Tangerang Kamis (21/6/2012) memicu spekulasi. Beberapa kalangan mengatakan, benda misterius yang mengakibatkan amblesnya tanah serta kerusakan sepeda motor itu adalah meteorit. Analisis memang masih harus dilakukan untuk memastikan bahwa benda yang jatuh adalah meteorit. Namun, bagaimana sebenarnya ciri-ciri sebuah meteorit yang jatuh ke Bumi? Thomas Djamaluddin dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) saat dihubungi Kompas.com hari ini mengungkapkan bahwa ciri menonjol dari meteorit yang jatuh ke Bumi adalah adanya bekas pembakaran. "Meteorit jatuh ke Bumi melewati atmosfer mengalami pemanasan dan pendinginan. Maka ciri paling menonjol adalah adanya bekas bagian yang terbakar," kata Thomas. Jika meteorit yang jatuh berupa batuan, maka bekas pembakaran relatif mudah diamati. "Pada bagian batuan seperti ada bagian yang hangus habis terbakar, ada bagian yang seperti bekas pelelehan dan terkelupas, dari bent...

Ilmuwan Indonesia Kembangkan UAV Terbesar di Asia

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, ilmuwan Indonesia yang kini berkarya di Jepang, mengembangkan pesawat tanpa awak ( unmanned aerial vehicle /UAV) berbadan besar bernama Josaphat Laboratory Large Scale Experimental Unmanned Aerial Vehicle (JX-1). "JX-1 sementara ini terbesar di Jepang, dan mungkin di Asia," ungkap Josaphat dalam wawancara lewat e-mail dengan Kompas.com , Sabtu (16/6/2012). JX-1 dibuat untuk melakukan pengujian perangkat gelombang mikro dan kamera untuk penginderaan jarak jauh yang selama ini juga dikembangkan di laboratorium miliknya, Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory (JMRSL), di Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Jepang. JX-1 dikembangkan sejak lima tahun lalu. Salah satu pertimbangannya adalah efektivitas biaya. Jika meminjam UAV untuk pengujian, prosedurnya cukup rumit dan memakan biaya besar. "Misalnya pernah saya akan instal radar dan ditawari biaya senilai sama untuk membuat UAV berbadan besar lebih dari lima unit. Ka...

Euro, Anak Gajah Pendatang Baru di Taman Safari

Kebun Binatang Surabaya (KBS) menambah lagi koleksi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) dengan lahirnya seorang gajah jantan dari pasangan gajah bernama Doa (40) dan Lembang (20) di Kebun Binatang Surabaya, Jawa Timur, Senin (20/12/2010) dinihari. Kelahiran bayi gajah ini menambah koleksi gajah sumatera di KBS menjadi 10 ekor. Bayi satwa Gajah sumatera ( Elephas maximus sumatranus ) terbaru di lembaga konservasi "ex-situ" atau di luar habitat Taman Safari Indonesia Cisarua, Kabupaten Bogor, diberi nama "Euro". "Anak gajah berkelamin jantan ini diberi nama `Euro` karena berbarengan dengan ajang sepak bola Piala Eropa 2012 yang kini sedang berlangsung," kata Kepala Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Yulius H Suprihardo di Bogor, Kamis (14/6/2012). Ia menjelaskan, bayi gajah "Euro" itu sebenarnya lahir pada 21 Mei 2012 namun baru bisa dilihat masyarakat luas dengan leluasa baru-baru ini. Dua bayi gajah sebelumnya yang telah lahir me...

Pestisida Penyebab Kematian Gajah Tesso Nilo

Seekor gajah jantan ditemukan tewas mengenaskan di alur sungai desa Pante Kuyun, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya. Diduga gajah liar ini tewas akibat diracun. Lebih dua pekan terkahir, dua ekor gajah liar tewas di kecamatan yang sama, dan diduga dengan penyebab yang sama yakni diracun. Saat ini hanya tersisa sekitar 400-500 populasi gajah sumatera liar di propinsi Aceh. Kematian seekor gajah sumatera jantan di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, pada 31 Mei, disebabkan racun pestisida, zinc phosphide . "Penyebab kematian gajah di Tesso Nilo adalah karena keracunan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Bambang Dahono Adji, kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis (14/6/2012). Hasil otopsi yang dilakukan Laboratorium Balitvet, Bogor, menunjukkan kadar zinc phosphide yang tinggi di lambung gajah itu. Ia mengatakan, ada dua kemungkinan motif utama pembunuhan gajah itu, yakni konflik dengan manusia atau akibat perburuan gading. "Kasus ini masih dise...

Bonobo dan Manusia Cuma Beda Tipis

Ilmuwan mengumumkan keberhasilannya mengurai genome bonobo ( Pan paniscus ), spesies primata anggota genus simpanse yang sering dikenal sebagai simpans e kerdil. Bonobo merupakan jenis kera besar terakhir yang berhasil diuraikan secara genetik setelah sebelumnya simpanse, orangutan dan gorila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bonobo dan manusia juga cuma beda tipis. Studi genetik mengungkap, perbedaan antara bonobo dan manusia adalah 1,3 persen, hampir sama dengan perbedaan manusia dengan simpanse. Sementara, perbedaan antara bonobo dan simpanse adalah 0,4 persen. Dalam studi yang diumumkan hasilnya Rabu (13/6/2012) ini, ilmuwan juga menemukan bahwa karakteristik manusia merupakan paduan dari karakteristik simpanse dan bonobo. Sementara, bonobo dan simpanse, walau memiliki banyak kesamaan, ternyata juuga punya perbedaan signifikan. Salah satu perbedaan, kata ilmuwan, simpanse jantan cenderung lebih agresif. Simpanse jantan bertarung untuk dominasi seksual dan mempertahankan wilayahn...

Rumput Laut Indonesia Ampuh Membunuh Tumor

Spesies ganggang coklat yang hidup di Indonesia memiliki potensi untuk mengobati kanker. Demikian hasil bioprospeksi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi (BBRP2B) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) baru-baru ini. Jenis ganggang coklat yang berpotensi mengobat kanker tersebut adalah Turbinaria decurrens. Lewat pengujian, peneliti dari kedua lembaga tersebut mengetahui bahwa Turbinaria decurrens mampu membunuh sel tumor mulut rahim. Laporan bahwa golongan ganggang atau rumput laut bisa mengobati ini sel kanker bukan pertama kalinya. Sebelumnya, ganggang merah jenis Rhodymenia palmata dan ganggang hijau jenis Ulva fasciata juga dilaporkan bisa membunuh sel tumor payudara. "Rumput laut kaya akan senyawa flavonoids yang banyak dilaporkan mempunyai efek sebagai antitumor," kata Nurrahmi Dewi Fajarningsih, salah satu peneliti yang terlibat riset ini. Adanya fakta ini menunjukkan bahwa ganggang ka...

3 Bintik Matahari Terlihat Bersama Transit Venus

Fenomena Transit Venus yang terjadi pada Rabu (6/6/2012) tidak menyuguhkan pemandangan Venus di muka Matahari yang bisa dilihat lewat teleskop. Bintik Matahari pun terlihat. Bintik Matahari terjadi karena adanya aktivitas magnetik yang menghalangi penghantaran panas di suatu area permukaan Matahari. Ini menyebabkan area tersebut tampak gelap dan bersuhu lebih dingin. Pada waktu yang bersamaan dengan Transit Venus, bintik Matahari berhasil didokumentasikan oleh Ma'rufin Sudibyo lewat pengamatan di FKIF Gombong, Jawa Tengah, dengan teknik proyeksi teleskopik. Ada tiga bintik Matahari yang terlihat, masing-masing dinamai dengan nomor 1493, 1494, dan 1497. Dari sudut pandang manusia lewat teleskop, ketiganya tampak di muka Matahari, di atas Venus. Bintik matahari terkait dengan aktivitas Matahari. Banyaknya jumlah bintik menunjukkan bahwa aktivitas Matahari lebih aktif. Dan, tahun ini memang salah satu periode aktif aktivitas Matahari. Bila diamati, bintik Matahari dan bintik hitam pla...

Hujan Halangi Pengamatan Transit Venus di Ambon

Menyambut fenomena Transit Venus yang terjadi pada Rabu (6/6/2012) ini, Langitselatan menggelar acara pengamatan sekaligus edukasi tentang astronomi di Ambon. Pengamatan Transit Venus digelar di Pantai Liang. Ambon secara geografis sebenarnya wilayah yang cukup beruntung sebab punya peluang menyaksikan Transit Venus secara keseluruhan. Sayang, faktor alam lainnya membuat peluang keberuntungan tersebut sirna. Hanya beberapa bagian Transit Venus saja yang teramati. "Tadi mendung sekali dan sempat hujan. Jadi kita sulit mengamati Matahari. Cuma berhasil mengamati beberapa tahap, itu pun harus kejar-kejaran dengan awan," kata Avivah Yamani dari Langitselatan yang dihubungi Kompas.com hari ini. Ferry M Simatupang dari Institut Teknologi Bandung yang juga ikut melakukan pengamatan di Ambon mengatakan hal serupa. Ia menuturkan, pengamat hanya berhasil mengabadikan beberapa foto Transit Venus. Kesempatan melihat transit sangat singkat. Meski di satu sisi pengamatan kurang berhasil, ...

Jelang Akhir Transit, Venus Tinggal Secuil

Mengamati proses Transit Venus dari awal hingga akhir, maka pergerakan planet ini pun bisa terlihat jelas, beserta fenomena yang menyertainya. Dari Planetarium Jakarta, Transit Venus teramati pertama kali oleh Ilham Muslim, anggota Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) sekitar pukul 06.25 WIB. Saat itu, Venus sudah ada di piringan Matahari. Transit Venus terbagi menjadi beberapa tahap. Pada kontak I dan II, venus mulai memasuki piringan Matahari. Tahap ini tak terlihat dari pengamatan di Jakarta sebab Matahari belum terbit. Puncak transit terlihat jelas dari planetarium. Puncak fenomena yang juga sering disebut Gerhana Venus ini terlihat jelas dan berhasil diabadikan pada pukul 09.25 WIB. Menjelang akhir transit, ada fenomena menarik. Venus yang tadinya tampak sebagai bintik bulat kecil perlahan seperti terpotong. Pada foto di atas, terlihat bahwa Venus tinggal secuil saja. Saat Venus tinggal secuil adalah tahapan antara kontak III dan IV. Kontak III adalah saat Venus berada di tepi ...

Ribuan Siswa Saksikan Transit Venus

Ribuan siswa dari sejumlah sekolah di Belu, Nusa Tenggara Timur, memadati lapangan SD Katolik Santa Theresia Atambua II, Rabu (6/6/2012). Mereka mulai datang ke sekolah sejak pukul 05.00 untuk menyaksikan transit Venus secara langsung. Di Atambua, transit Venus mulai berlangsung sejak pukul 06.09 WIT. Artinya, transit terjadi sesaat setelah Matahari terbit. Pengamatan dipandu tim dari Universe Awareness (Unawe) Indonesia. Anggota tim berasal dari astronom profesional dan amatir dari Observatorium Bosscha, Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Planetarium dan Observatorium Jakarta, serta Himpunan Astronom Amatir Jakarta. Khusus untuk mengamati peristiwa langka yang baru akan terjadi kembali tahun 2117 itu, sejumlah sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA, sengaja meliburkan siswa-siswinya. Mereka rela menunda pelaksanaan ujian semester yang berlangsung sejak Senin itu demi belajar fenomena astronomi yang kemungkinan hanya akan mereka saksikan sekali seumur hidup. Pengama...

Tak Akan Berhenti Menanam Pohon

Di tengah-tengah pemanasan global seperti zaman sekarang, pohon dan sosok seperti Achmad Yessa Dimjati (57) patut dilestarikan. Sejak bertransmigrasi dari Kediri, Jawa Timur, ke Gorontalo, Juli 1977, Dimjati terus-menerus menanam pohon di mana pun ia beraktivitas. Baginya, menanam pohon adalah melestarikan hidup. Pada dekade awal pemerintahan Orde Baru berkuasa, Dimjati muda kala itu termasuk salah satu warga yang ikut program transmigrasi. Bersama 25 kepala keluarga transmigran dari Kediri, Dimjati diutus sebagai pendamping mereka ke Gorontalo. Dia juga mendampingi transmigran dari Banyuwangi, Pacitan, dan Malang, masing-masing 25 keluarga. ”Saya memiliki pengalaman panjang di dunia kepanduan (pramuka). Sejak sekolah dasar hingga lulus pendidikan guru agama pada tahun 1972, saya aktif di pramuka. Hal itu menjadi dasar pemerintah saat itu menunjuk saya sebagai pendamping transmigran,” ujar Dimjati. Bersama ratusan keluarga transmigran, untuk pertama kali Dimjati menginjakkan kaki ke Go...

Fosil Dinosaurus Berlengan Kecil Ditemukan di Argentina

Palaentolog dari Argentina menemukan fosil tulang-belulang hewan yang hampir utuh dari spesies dinosaurus yang berdiri dengan kaki belakang dan memiliki lengan yang kecil. Menurut ilmuwan, dinosaurus tersebut termasuk famili Abelisaurus . Golongan dinosaurus tersebut merupakan yang paling umum dijumpai di belahan selatan Bumi pada masa Cretaceous , 70.000-100.000 tahun yang lalu. "Meskipun demikian, fosil yang kami temukan berasal dari masa 170 juta tahun lalu, dari periode Jurrasic," kata Diego Pol, palaentolog yang menemukan fosil ini seperti dikutip AFP, Jumat (25/5/2012). Ilmuwan mengungkapkan, dinosaurus yang ditemukan memiliki kemiripan dengan Tyranosaurus rex , tetapi memiliki lengan yang lebih kecil. Jenis dinosaurus yang ditemukan memiliki nama spesies Eoabelisaurus mefi . Eoabelisaurus mefi ditemukan di Condor Hill, wilayah Chubut, 1.800 km dari kota Buenos Aires di Argentina. Fosil ditemukan selama penggalian oleh tim Edigio Feruglio Museum of Paleontology di Chubu...

Katak Borneo Baru Ditemukan

Ilmuwan dari Universiti Sarawak Malaysia, Indraneil Das, menemukan spesies baru katak Borneo. Katak tersebut berukuran hanya 4-5 sentimeter. Katak itu pertama kali ditemukan dalam ekspedisi ke Gunung Sinai, wilayah Sarawak, Malaysia, pada 2010. Spesies katak yang sama lalu ditemukan juga di Kubah National Park. Saat ini, proses publikasi sedang dilakukan. Hasil temuan Das tengah ditinjau ulang. Das menemukan jenis katak tersebut di lantai hutan yang tertutup dedaunan kering. Habitat katak yang seperti tersembunyi, kata Das, membuat katak ini mungkin belum ditemukan sebelumnya. "Adalah suara katak ini yang sangat unik. Suaranya memiliki nada yang tinggi, keras, dan berulang-ulang," kata Das seperti dikutip AFP , Jumat (18/5/2012). Selain jenis katak ini, Das juga mengaku menemukan beberapa jenis katak lain. Ia tengah mengidentifikasi jenis lain tersebut. Ia berharap dapat memublikasikan untuk bisa menunjukkan kekayaan Borneo. Sebelumnya, Das menemukan kodok berkaki kurus dan k...

Ditemukan, Katak Berwarna seperti Jeruk

Katak berwarna kuning seperti jeruk ditemukan di bagian barat Panama. Penemuannya dipublikasikan di jurnal Zookeys baru-baru ini. Ilmuwan terkejut ketika menemukan dan memegang katak ini. Mereka menjumpai bahwa warna kuning katak melekat atau tertinggal di jari mereka. Katak jeruk ini dinamai Diasporus citrinobapheus . Pada masa dewasanya, katak ini hanya berukuran 2 cm sehingga sulit ditemukan. "Walau kami mengetahui bahwa panggilan kawin pejantan spesies ini berbeda dari yang pernah kami dengar sebelumnya, usaha besar dibutuhkan sampai akhirnya bisa menjumpainya di vegetasi," kata Andreas Hertz, pemimpin tim peneliti dari Senckenberg Research Institute di Frankfurt am Main, Jerman. Jenis katak ini adalah anggota dari famili katak hujan besar yang dalam tahap perkembangannya tak mengalami masa kecebong. Nama citrinobapheus yang diberikan, dalam bahasa Yunani berarti "pewarna kuning", didasarkan pada warna kuning yang ditinggalkan pada jari peneliti. "Kita tak...

Gen Untuk Pil Kontrasepsi Pria

Para ilmuwan mengatakan mereka menemukan gen yang dapat digunakan untuk mengembangkan pil kontrasepsi baru bagi pria. Eksperimen pada tikus menunjukkan gen yang disebut Katnal1, penting bagi perkembangan terakhir dalam proses produksi sperma. Para peneliti dari Universitas Edinburgh, mengatakan obat yang mengganggu Katnal1 dapat dijadikan sebagai kontrasepsi. Pakar kesuburan mengatakan obat semacam itu "jelas diperlukan." Kontrasepsi bagi pria saat ini hanya kondom atau vasektomi. Para peneliti dari Kesehatan Reproduksi Universitas Edinburgh mengatakan mereka tengah menyelidiki penyebab kemandulan pada pria. Mereka mengubah kode genetika pada tikus untuk melihat apakah binatang ini menjadi mandul. Mereka kemudian meneliti mutasi yang menyebabkan kemandulan, yang membuka jalan ditemukannya Katnal1. Kontrasepsi nonhormonal Gen ini mengandung protein yang penting bagi sel-sel yang memproses sperma. Tanpa protein ini, sperma tidak dapat berkembang penuh dan terbuang dari tubuh. P...

Kura-kura Purba Berukuran Sebesar Mobil

Fosil kura-kura purba seukuran mobil ditemukan di kawasan pertambangan batubara wilayah Kolombia. Cangkang dari kura-kura dari masa 60 juta tahun yang lalu sanggup menjadi sebuah kolam renang mini. Sementara tengkoraknya berukuran sebesar bola. "Kura-kura ini merupakan yang terbesar yang pernah ditemukan di area ini dari masa yang sama dan ini memberikan kita bukti pertama adanya kura-kura air tawar raksasa," ungkap Edwin Cadena, peneliti dari South Carolina State University, AS, yang terlibat riset ini. Kura-kura purba raksasa itu dinamai Carbonemys cofrinii . Penemuan jenis ini dipublikasikan di Journal of Systematic Palaentology pada Jumat (18/5/2012) lalu. Kerabat Carbonemys cofrinii yang masuk genus yang sama tapi berukuran lebih kecil hidup sezaman dengan dinosaurus. Carbonemys cofrinii baru muncul 5 juta tahun yang lalu, saat reptil purba merajai. Satwa yang hidup sezaman dengannya adalah Titanoboa cerrejonensis , ular terbesar. Cadena mengatakan, kura-kura ini bisa ...

25 "Fosil" Semesta Ditemukan

Astronom menduga bahwa bintang dan galaksi sudah terbentuk pada masa-masa awal semesta. Semesta lahir dalam peristiwa Big Bang 13,7 miliar tahun lalu. Sementara itu, Matahari dan tata surya baru lahir 5 miliar tahun lalu. Menurut ilmuwan, bintang dan galaksi sudah terbentuk jauh sebelum tata surya ada. Astronom dari Smithsonian Astrophysical Observatory, yakni Jia-Sheng Huang, Giovanni Fazio, dan matt Ashby, membuktikan hal itu. Mereka melakukan observasi dengan kamera inframerah teleskop antariksa Spitzer. Mereka mendeteksi obyek di area angkasa yang luasnya 1/20 Bulan purnama bila dilihat dari Bumi. Hasil dibandingkan dengan data teleskop Hubble. Lewat observasi, para astronom menemukan 25 obyek "kuno" yang bisa dikatakan "fosil" di alam semesta. Sebanyak 11-19 dari obyek yang ditemukan berasal dari masa 1,5-3 miliar setelah Big Bang. Obyek yang berupa galaksi ini sangat masif dan memiliki jumlah debu panas Dua obyek lain berusia lebih tua, berasal dari masa 1 mil...

Aliran Lava Spiral Ditemukan di Mars

Para ilmuwan menemukan pola spiral yang ditinggalkan aliran lava pada salah satu wilayah bernama Athabasca Valles di planet Mars. Foto pola spiral dengan resolusi tinggi tersebut tertangkap oleh Mars Reconnaissance Orbiter milik National Aeronautics and Space Administration (NASA). Dilansir InternationalBusinessTimes , Sabtu (28/4/2012), temuan yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Science ini coba dipelajari oleh peneliti dari Arizona State University, Andrew Ryan. Dia melihat lebih dari 200 pola spiral di dekat sisi selatan Cerberus Palus. Selain itu, peneliti juga menemukan gambar pola spiral menyerupai siput yang ditinggalkan aliran lava di daerah yang bernama Valles Athabasca, dekat ekuator planet Mars."Ini adalah pertama kalinya gulungan lava telah diidentifikasi pada planet Mars. Hal yang paling mengejutkan ketika saya pertama kali melihatnya adalah bagaimana pola itu terpelihara dengan baik," ujar Andrew Ryan kepada situs Space. Sebelumnya, aliran lava t...