Lelaki itu juga mengaku, bulu ayam yang dijualnya diperoleh dengan cuma-cuma, dengan mengambil dari lokasi pemotongan ayam, tak jauh dari tempatnya berdagang.
Bulu ayam berwarna putih dan berbulu bagus ia kumpulkan dan ikat per 100 helai. "Saya cuma mengambil bulu ayan yang layak jual, artinya bulu ayam yang sudah dipisahkan dari dagingnya itu saya ambil pada tempat pemotongan ayam," katanya, Senin (28/5/2012). "Setiap sudah terkumpul 1.000 lembar, barulah pedagang dari Makassar datang membeli barang yang saya siapkan," sambungnya.
Menurut Kassa, konsumennya dari Makassar membeli bulu ayam itu untuk dikirim ke Surabaya, Jawa Timur, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan shuttlecock. Profesi yang telah digeluti selama 25 tahun terakhir ini mampu mendatangkan berkah, sehingga Kassa bisa menyekolahkan tiga orang anaknya ke perguruan tinggi.
hebatt
BalasHapus