
Pemerintah Rusia mengaku sudah menghubungi beberapa pakar penerbangan. Mereka cenderung percaya insiden dua hari lalu itu akibat kelalaian manusia.
Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin, seperti dilansir kantor berita Rusia RIA-Novosti, Jumat (11/5). Dia menilai beberapa informasi dari pakar cenderung mengarah terjadi kelalaian. "Kelalaian manusia paling memungkinkan sebagai penyebab insiden itu," ujar dia.
Rogozin sekaligus menegaskan reputasi Sukhoi seri Superjet tetap aman. "Pesawat itu tetap kompetitif dan punya masa depan cerah," kata tangan kanan Perdana Menteri Dmitry Medvedev itu.
Di acara bincang-bincang televisi Russian Today kemarin, terjadi perdebatan tentang beberapa hal mengganjal sebelum kecelakaan ini terjadi. Salah satunya sikap aneh pilot meminta izin buat menurunkan ketinggian pesawat dari tiga ribu meter menjadi 1.800 meter di daerah Gunung Salak, Jawa Barat.
Setelah berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia, pihak Rusia telah mengirim tim penyelidik kecelakaan lintas sektor. Rombongan berjumlah 42 orang itu terdiri dari Asosiasi Produsen Pesawat Rusia (UAC), Kementerian Penanggulangan bencana, hingga regu penyelamat dan tenaga medis.
Mereka telah mendarat di Pangkalan udara Halim Perdanakusuma kemarin. Hari ini salah satu anggota tim itu, Leonid Kashirsky, telah menuju lokasi jatuhnya pesawat bersama rombongan helikopter Badan SAR Nasional.
Sukhoi Superjet merupakan harapan utama pemerintah Rusia buat membangkitkan industri dirgantara mereka setelah sempat ambruk pada periode 2000-an.
Pengamat penerbangan Sash Tusa dari lembaga Echelon Research and Advisory Inggris mengimbau pihak Sukhoi dan pemerintah Rusia segera mengungkap penyebab jatuhnya pesawat yang sedang unjuk kebolehan itu. "Amat wajar calon pembeli pesawat itu mengurungkan niat sampai jelas apakah penyebabnya kelalaian manusia atau problem teknis," ujar Tusa.
Sebelum insiden nahas dua hari lalu itu, prospek Superjet-100 cukup cerah. Sekitar 23 maskapai dari seluruh dunia sudah memesan ratusan seri pesawat itu, termasuk Kartika Airlines dan Sky Aviation dari Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin, seperti dilansir kantor berita Rusia RIA-Novosti, Jumat (11/5). Dia menilai beberapa informasi dari pakar cenderung mengarah terjadi kelalaian. "Kelalaian manusia paling memungkinkan sebagai penyebab insiden itu," ujar dia.
Rogozin sekaligus menegaskan reputasi Sukhoi seri Superjet tetap aman. "Pesawat itu tetap kompetitif dan punya masa depan cerah," kata tangan kanan Perdana Menteri Dmitry Medvedev itu.
Di acara bincang-bincang televisi Russian Today kemarin, terjadi perdebatan tentang beberapa hal mengganjal sebelum kecelakaan ini terjadi. Salah satunya sikap aneh pilot meminta izin buat menurunkan ketinggian pesawat dari tiga ribu meter menjadi 1.800 meter di daerah Gunung Salak, Jawa Barat.
Setelah berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia, pihak Rusia telah mengirim tim penyelidik kecelakaan lintas sektor. Rombongan berjumlah 42 orang itu terdiri dari Asosiasi Produsen Pesawat Rusia (UAC), Kementerian Penanggulangan bencana, hingga regu penyelamat dan tenaga medis.
Mereka telah mendarat di Pangkalan udara Halim Perdanakusuma kemarin. Hari ini salah satu anggota tim itu, Leonid Kashirsky, telah menuju lokasi jatuhnya pesawat bersama rombongan helikopter Badan SAR Nasional.
Sukhoi Superjet merupakan harapan utama pemerintah Rusia buat membangkitkan industri dirgantara mereka setelah sempat ambruk pada periode 2000-an.
Pengamat penerbangan Sash Tusa dari lembaga Echelon Research and Advisory Inggris mengimbau pihak Sukhoi dan pemerintah Rusia segera mengungkap penyebab jatuhnya pesawat yang sedang unjuk kebolehan itu. "Amat wajar calon pembeli pesawat itu mengurungkan niat sampai jelas apakah penyebabnya kelalaian manusia atau problem teknis," ujar Tusa.
Sebelum insiden nahas dua hari lalu itu, prospek Superjet-100 cukup cerah. Sekitar 23 maskapai dari seluruh dunia sudah memesan ratusan seri pesawat itu, termasuk Kartika Airlines dan Sky Aviation dari Indonesia.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam