
Profesional di bidang apa pun perlu menguji dan mengukur kemampuannya, terutama dalam hal inovasi dan kreativitas. Salah satu caranya, mengikuti kompetisi tingkat nasional yang melibatkan para pakar sebagai penilai.
Hasilnya, bukan hanya pengakuan tapi juga reputasi positif bisa didapatkan apalagi jika terpilih sebagai pemenang. Reputasi inilah yang akan menunjang karier dan pengembangan diri juga membuka kesempatan untuk berkontribusi lebih seusai bidangnya.
Di bidang kuliner, Fonterra Foodservices, menginisiasi kompetisi untuk chef profesional sejak 2007. Dalam kegiatan bertajuk Fonterra Pastry and Cooking Challenge 2012, chef profesional dari Jakarta, Solo, Bali, Medan, Bandung, Yogyakarta berkompetisi meraih gelar chef andal.
Berlangsung satu hari, kompetisi chef profesional ini mencari chef yang memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, untuk mewakili Indonesia di ajang kompetisi serupa tingkat internasional.
Elvera N Makki, Corporate Affairs Manager PT Fonterra Brands Indonesia, menjelaskan kompetisi yang memasuki tahun kelima ini bertujuan meningkatkan kapabilitas talenta kuliner lokal, selain juga mengembangkan industri kuliner Indonesia.
Menurutnya, dengan memiliki chef berkualitas tinggi dan keahlian yang terus terasah, kuliner Indonesia dapat berkembang dan memenuhi berbagai selera dan citarasa. Sehingga chef Indonesia tak hanya mampu mengolah masakan Indonesia, namun juga mampu menghadirkan citarasa internasional untuk menjamu masyarakat dunia, baik yang sedang berkunjung ke Indonesia maupun di negara asalnya.
Kompetisi ini menjaring 165 chef dari restoran, hotel, cafe, juga bakery shop. Kemudian terpilih 25 orang yang bertanding untuk kategori Pastry, Hot Kitchen, Dress the Cake.
"Peserta yang terpilih adalah mereka yang terseleksi berdasarkan resep original inovatif dan kreatif yang mereka kirimkan ke Fonterra," jelas Elvera kepada Kompas Female di sela kompetisi di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Chef andal
Kompetisi ini mencari chef andal yang memenuhi sejumlah kriteria dalam menghidangkan makanan standar bintang lima. Mulai bagaimana chef melakukan persiapan, higienis terkait food sfaety yang dapat dinilai dari sisi cara memasak, penggunaan alat dan area memasak. Selain juga kecepatan, ketepatan, kreativitas, komposisi rasa, proporsi, estetuka, citarasa dan penampilan hidangan.
Sebanyak enam juri, chef lokal dan internasional, salah satunya pemenang kompetisi tahun 2007-2008, Chef Rahmat Kusnedi terlibat dalam pemilihan chef andal ini.
Tak kalah pentingnya juri misterius dari kalangan awam yang juga terlibat dalam pemilihan. Jika juri profesional menilai dari sisi prosedur standar penyajian makanan, juri dari kalangan awam lebih menilai citarasa.
"Citarasa penting. Bagaimana chef bisa memenuhi kebutuhan konsumen itu jauh lebih penting," kata Elvera.
Pemenang kompetisi ini tak hanya akan mendapatkan kesempatan pengembangan diri dan karier. Dari pengalaman sebelumnya, para pemenang kompetisi ini mampu "naik kelas" dalam kariernya. Beberapa memberanikan diri membuka usaha seperti restoran atau cafe, beberapa memiliki peningkatan karier di tempatnya bekerja, dan sebagian berhasil berkiprah di kancah internasional.
Tak hanya itu, para chef andal pemenang kompetisi ini juga berhasil memenangkan kompetisi internasional pada 2008 dan 2010. Pemenang kompetisi ini juga antusias untuk berbagi ilmu.
"Sejak 2008, tiga kali dalam sebulan, pemenang kompetisi ini berbagi ilmu di SMK tingkat nasional. Mereka antusias berbagi ilmu. Para chef ini memiliki semangat berbagi yang tinggi, namun juga selalu tertantang berinovasi, jelas Denny Herdian Ardiwinata, National Trade Marketing Manager Fonterra Foodservices.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam