Para dokter di North Carolina kaget bukan kepalang, karena banyak bayi di Rumah Sakit yang darahnya kedapatan positif mengandung ganja. Makin terkejut lagi karena sumber kontaminasi senyawanya sangat tidak terduga, yakni sabun mandi.
Sebuah rumah sakit di North Carolina baru-baru ini melaporkan tingginya temuan senyawa mirip ganja pada hasil tes urine para bayi. Temuan ini mengejutkan karena tidak mungkin ada yang merokok ganja di rumah sakit, apalagi bayinya sendiri yang merokok.
Dr Catherine Hammett-Stabler bersama Chapel Hill dari University of North Carolina lantas menelusuri kasus tersebut. Semua hal yang mencurigakan ditelusuri, termasuk kemungkinan kontaminasi urine orang dewasa pada tangan yang bersentuhan dengan kulit bayi.
Para ilmuwan tersebut juga memeriksa beberapa sampel urine bayi dalam berbagai kondisi, berdasarkan hasil pengamatan di bangsal-bangsal perawatan. Sampel urine tersebut lalu dibandingkan di laboratorium, lalu terungkaplah sumber kontaminasi ganja tersebut.
"Kami sangat terkejut saat tahu bahwa penyebabnya adalah sabun mandi," kata Dr Hammett-Stabler seperti dikutip dari ABC News, Kamis (21/12/2012).
Ada beberapa sabun mandi yang dalam penelitian itu terbukti menyebabkan urine bayi terkontaminasi senyawa mirip ganja. Beberapa di antaranya adalah Bedtime Bath buatan Johnson & Johnson, Nightime Baby bath buatan CVS dan Aveeno Baby Wash and Shampoo.
Sabun-sabun tersebut mengandung senyawa polyquarternium-11 dan cocamidopropyl betaine, yang bisa diserap oleh darah dan mempengaruhi hasil tes urine. Urine bayi yang tercemar senyawa tersebut menunjukkan adanya jejak Tetrahydrocannabinol (THC) atau senyawa aktif pada ganja.
Pada ganja, THC merupakan senyawa aktif yang menyebabkan para perokok mengalami efek halusinasi serta euforia atau rasa senang yang meluap-luap. Senyawa ini diyakini juga bertanggung jawab pada efek adiksi, yang membuat para perokok ganja mengalami kecanduan.
Sebuah rumah sakit di North Carolina baru-baru ini melaporkan tingginya temuan senyawa mirip ganja pada hasil tes urine para bayi. Temuan ini mengejutkan karena tidak mungkin ada yang merokok ganja di rumah sakit, apalagi bayinya sendiri yang merokok.
Dr Catherine Hammett-Stabler bersama Chapel Hill dari University of North Carolina lantas menelusuri kasus tersebut. Semua hal yang mencurigakan ditelusuri, termasuk kemungkinan kontaminasi urine orang dewasa pada tangan yang bersentuhan dengan kulit bayi.
Para ilmuwan tersebut juga memeriksa beberapa sampel urine bayi dalam berbagai kondisi, berdasarkan hasil pengamatan di bangsal-bangsal perawatan. Sampel urine tersebut lalu dibandingkan di laboratorium, lalu terungkaplah sumber kontaminasi ganja tersebut.
"Kami sangat terkejut saat tahu bahwa penyebabnya adalah sabun mandi," kata Dr Hammett-Stabler seperti dikutip dari ABC News, Kamis (21/12/2012).
Ada beberapa sabun mandi yang dalam penelitian itu terbukti menyebabkan urine bayi terkontaminasi senyawa mirip ganja. Beberapa di antaranya adalah Bedtime Bath buatan Johnson & Johnson, Nightime Baby bath buatan CVS dan Aveeno Baby Wash and Shampoo.
Sabun-sabun tersebut mengandung senyawa polyquarternium-11 dan cocamidopropyl betaine, yang bisa diserap oleh darah dan mempengaruhi hasil tes urine. Urine bayi yang tercemar senyawa tersebut menunjukkan adanya jejak Tetrahydrocannabinol (THC) atau senyawa aktif pada ganja.
Pada ganja, THC merupakan senyawa aktif yang menyebabkan para perokok mengalami efek halusinasi serta euforia atau rasa senang yang meluap-luap. Senyawa ini diyakini juga bertanggung jawab pada efek adiksi, yang membuat para perokok ganja mengalami kecanduan.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam