Kementerian Perumahan Rakyat menjanjikan masyarakat dengan penghasilan rendah dari sektor informal atau yang tidak memiliki penghasilan tetap seperti pedagang bakso, pedagang koran, dan lain-lain, berkesempatan untuk memiliki rumah.
Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan program tersebut akan menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD). Masyarakat bisa membayar dengan cicilan harian seperti cicilan kredit usaha rakyat (KUR). "100 Persen diasuransikan kreditnya," katanya di gedung DPR, Kamis (14/6).
Djan mencontohkan cicilannya per bulan harus Rp 300 ribu. Bila cicilan bulan tidak mampu, cicilan bisa dibagi harian. "Rp 300 ribu misalnya dibagi 30 hari, jadi per hari cuma Rp 10 ribu. Tergantung kemampuan mereka, misal cuma sanggup Rp 5000 per hari, boleh. Tapi sebulannya tetep terpenuhi Rp 300 ribu," ungkapnya.
Harga rumah akan dipatok Rp 50 juta dengan uang muka 10 persen dengan bunga tetap 7,25 selama 20 tahun. "Tapi bahasan 20 tahun itu belum selesai, baru sekarang baru 15 tahun," katanya. Program rumah ini baru terlaksana di Palembang dengan jumlah permintaan mencapai 1000 unit.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam