Banyak yang menyayangkan kemenangan Inggris dalam laga melawan Ukraina di Donetsk, Ukraina, Selasa (19/6/2012). Kemenangan itu diwarnai kontroversi gol Ukraina yang kemudian tidak disahkan sebagai gol.
Namun, para pendukung Inggris, termasuk sejumlah tokoh, justru bersuka cita. Tanpa masuk ke substansi kontroversi, mereka menilai keputusan wasit tak perlu diperdebatkan, bahkan ada yang menilai kalaupun bola telah melewati garis gawang namun tidak disahkan, itu balasan karma yang pernah diterima tim nasional Inggris dalam Piala Dunia 2010.
Kala itu, gol Frank Lampard ke gawang Jerman diputuskan tidak sah. Oleh karena itu, mereka harus angkat koper lebih cepat untuk pulang ke negaranya.
Oleh karena itu, apa pun tanggapannya, banyak pendukung Inggris sepakat bahwa tak perlu lagi ada kontroversi mengenai gol yang dicetak oleh Marko Devic yang dinilai disapu keluar oleh bek Inggris, John Terry, setelah melewati garis gawang pada menit ke-62. Asisten wasit di samping gawang sudah memutuskan bahwa itu bukan gol dan urusannya selesai.
Hal ini juga yang diungkapkan oleh pemain legendaris Inggris, Sir Geoff Hurst, yang golnya juga pernah menimbulkan kontroversi. Gol keduanya di final Piala Dunia 1966 saat berhadapan Jerman, dinilai penuh kontroversi. Kala itu, bola yang ditendangnya membentur mistar gawang Jerman yang kemudian keluar namun kemudian disahkan sebagai gol. Mengutip pernyataan komentator BBC legendaris, Kenneth Wolstenholme, Hurst pun mengatakan gol tersebut tak perlu diperdebatkan lagi.
"Mereka berpikir ini sudah berakhir. Selesai. Tak ada pertanyaan," ungkap pria berusia 70 tahun itu seperti dilansir The Sun.
Mantan striker Inggris, Michael Owen, juga demikian. Menurutnya, tak perlu lagi memperdebatkan keputusan wasit.
"Konfirmasi bahwa mempekerjakan ofisial tambahan di belakang gawang adalah buang-buang waktu, namun saya tidak memdebatnya!" tulis Owen di akun Twitternya.
Kapten Inggris, Steven Gerrard yang didaulat sebagai "man of the match" dalam laga terakhir penyisihan Grup D itu berpendapat bahwa keberuntungan telah berpihak pada Inggris.
"Untuk sukses di turnamen semacam ini, saat standar tim termasuk di dalamnya, Anda membutuhkan sedikit keberuntungan. Dua tahun lalu, kami tidak beruntung karena gol Frank Lampard (yang dinyatakan tidak sah) dan kami harus mengemas barang-barang dan pulang ke rumah. Jika Anda bertarung, Anda perlu sedikit keberuntungan," tuturnya.
Hal senada juga sudah disampaikan pula oleh bek Manchester United, Rio Ferdinand, yang tidak dibawa Hodgson dalam skuad Piala Eropa 2012. Menurutnya, Inggris menuai karma yang terjadi di Afrika Selatan, dua tahun silam.
Inggris memang beruntung
Keberuntungan tim berjuluk "The Three Lions" itu ternyata juga diaminkan oleh pelatih Hodgson. Di luar kontroversi gol atau tidak, pelatih berusia 64 tahun itu menilai bahwa dewi fortuna sudah berpihak kepada timmnya.
"Terry melakukannya dengan baik untuk menghalau bola dari garis. Kita tidak memiliki teknologi garis gawang, apakah bola sudah melewati garis, dan saya diajak untuk memercayai hal itu. Baiklah, kami telah mengalaminya di masa lalu. Kali ini, jika terjadi lagi, kami beruntung mendapatkannya," tutur Hodgson.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang tak pernah ketinggalan menonton timnasnya beraksi dalam sejumlah turnamen mengirimkan ucapan selamatnya kepada tim. Cameron menilai bahwa tim telah menang dengan cara yang luar biasa dan telah menunjukkan keberanian hingga sejauh ini.
Namun, ketika disinggung gol kontroversial dari Devic ke gawang Joe Hart yang dianulir oleh wasit serta rencana penggunaan teknologi garis gawang, Cameron berseloroh.
"Saya akan memikirkannya lebih jauh, namun jangan berharap itu (skor Inggris vs Ukraina) akan langsung berubah," tandasnya.
Namun, para pendukung Inggris, termasuk sejumlah tokoh, justru bersuka cita. Tanpa masuk ke substansi kontroversi, mereka menilai keputusan wasit tak perlu diperdebatkan, bahkan ada yang menilai kalaupun bola telah melewati garis gawang namun tidak disahkan, itu balasan karma yang pernah diterima tim nasional Inggris dalam Piala Dunia 2010.
Kala itu, gol Frank Lampard ke gawang Jerman diputuskan tidak sah. Oleh karena itu, mereka harus angkat koper lebih cepat untuk pulang ke negaranya.
Oleh karena itu, apa pun tanggapannya, banyak pendukung Inggris sepakat bahwa tak perlu lagi ada kontroversi mengenai gol yang dicetak oleh Marko Devic yang dinilai disapu keluar oleh bek Inggris, John Terry, setelah melewati garis gawang pada menit ke-62. Asisten wasit di samping gawang sudah memutuskan bahwa itu bukan gol dan urusannya selesai.
Hal ini juga yang diungkapkan oleh pemain legendaris Inggris, Sir Geoff Hurst, yang golnya juga pernah menimbulkan kontroversi. Gol keduanya di final Piala Dunia 1966 saat berhadapan Jerman, dinilai penuh kontroversi. Kala itu, bola yang ditendangnya membentur mistar gawang Jerman yang kemudian keluar namun kemudian disahkan sebagai gol. Mengutip pernyataan komentator BBC legendaris, Kenneth Wolstenholme, Hurst pun mengatakan gol tersebut tak perlu diperdebatkan lagi.
"Mereka berpikir ini sudah berakhir. Selesai. Tak ada pertanyaan," ungkap pria berusia 70 tahun itu seperti dilansir The Sun.
Mantan striker Inggris, Michael Owen, juga demikian. Menurutnya, tak perlu lagi memperdebatkan keputusan wasit.
"Konfirmasi bahwa mempekerjakan ofisial tambahan di belakang gawang adalah buang-buang waktu, namun saya tidak memdebatnya!" tulis Owen di akun Twitternya.
Kapten Inggris, Steven Gerrard yang didaulat sebagai "man of the match" dalam laga terakhir penyisihan Grup D itu berpendapat bahwa keberuntungan telah berpihak pada Inggris.
"Untuk sukses di turnamen semacam ini, saat standar tim termasuk di dalamnya, Anda membutuhkan sedikit keberuntungan. Dua tahun lalu, kami tidak beruntung karena gol Frank Lampard (yang dinyatakan tidak sah) dan kami harus mengemas barang-barang dan pulang ke rumah. Jika Anda bertarung, Anda perlu sedikit keberuntungan," tuturnya.
Hal senada juga sudah disampaikan pula oleh bek Manchester United, Rio Ferdinand, yang tidak dibawa Hodgson dalam skuad Piala Eropa 2012. Menurutnya, Inggris menuai karma yang terjadi di Afrika Selatan, dua tahun silam.
Inggris memang beruntung
Keberuntungan tim berjuluk "The Three Lions" itu ternyata juga diaminkan oleh pelatih Hodgson. Di luar kontroversi gol atau tidak, pelatih berusia 64 tahun itu menilai bahwa dewi fortuna sudah berpihak kepada timmnya.
"Terry melakukannya dengan baik untuk menghalau bola dari garis. Kita tidak memiliki teknologi garis gawang, apakah bola sudah melewati garis, dan saya diajak untuk memercayai hal itu. Baiklah, kami telah mengalaminya di masa lalu. Kali ini, jika terjadi lagi, kami beruntung mendapatkannya," tutur Hodgson.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang tak pernah ketinggalan menonton timnasnya beraksi dalam sejumlah turnamen mengirimkan ucapan selamatnya kepada tim. Cameron menilai bahwa tim telah menang dengan cara yang luar biasa dan telah menunjukkan keberanian hingga sejauh ini.
Namun, ketika disinggung gol kontroversial dari Devic ke gawang Joe Hart yang dianulir oleh wasit serta rencana penggunaan teknologi garis gawang, Cameron berseloroh.
"Saya akan memikirkannya lebih jauh, namun jangan berharap itu (skor Inggris vs Ukraina) akan langsung berubah," tandasnya.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam