
Warga Ngijo memasak gulai kambing dalam acara nyadran di pemakaman desa mereka di Desa Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/6/2012). Tradisi bersih makam tersebut sebagai simbol penghormatan kepada leluhur mereka. Aktivitas semacam ini juga masih dilakukan rutin oleh masyarakat desa di Jawa Tengah menjelang puasa.
Asap mengepul aroma gulai kambing menyeruak di antara lebatnya pohon sekitar pemakaman di Desa Ngijo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/6/2012).
Belasan laki-laki mengaduk kuah gulai yang mulai masak dan siap untuk hatajan dalam rangka ritual Nyadran.
Sementara itu, tikar-tikar digelar memanjang di bawah pohon beringin besar yang menjadi peneduh siap menerima warga yang akan datang untuk berdoa bersama.
Dalam ritual ini juga merupakan kesempatan bagi warga untuk membersihkan lingkungan makam dan mengirim bunga serta memanjatkan doa.
Mereka berkumpul di depan nisan kerabat atau leluhur. Seperti Suyatno (64) bersimpuh di depan sebuah makam ayahnya yang tidak bernisan, hanya kayu lapuk yang menandainya. Nyekar atau menabur bunga telah menjadi ritual sebagai simbol penghormatan bagi leluhur.
Sedangkan gulai dari belasan ekor kambing yang disembelih ini menjadi ciri khas warga saat melaksanakan nyadran.Tradisi turun temurun yang masih bertahan ini menjadi tempat dan ruang bagi warga untuk membangun silaturahmi.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam