Seorang Suami dan Istrinya tengah menghadiri sidang perceraiannya. Dalam sidang akan memutuskan siapa yang mendapat hak asuh anak.
Sambil berteriak histeris dan melompat – lompat si istri berkata :
“Yang Mulia, Saya yang mengandung, melahirkan bayi itu ke dunia dengan kesakitan dan kesabaran saya!! ”
“Anak itu harus menjadi hak asuh Saya!!”
Hakim lalu berkata kepada pihak suami:
“Apa pembelaan anda terhadap tuntutan istri Anda”
Si Suami diam sebentar, dengan nada datar ia berkata :
“Yang mulia… Jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman Coca-Cola, mesinnya BERGOYANG SEBENTAR, dan minumannya keluar, Menurut Pak Hakim … Minumannya milik saya atau mesinnya?”
————————————————————————————————————
Di lorong sempit di tengah kota nampak 2 pengemis sedang asyik ngobrol.
Pengemis 1: seharian kita mengemis, kok ya ga bisa buat beli mobil ya ? eh ngomongin soal orang kaya, gue ini sebenarnya keturunan orang kaya, harta peninggalan keluarga kami nggak akan habis dimakan tujuh keturunan! .
Pengemis 2: Lha trus kenapa elo jadi kere dan ngemis kaya gini? .
Pengemis 1: Gue keturunan kedelapan.
————————————————————————————————————
Di sebuah pasar terlihat seorang pedagang kaki lima sedang berteriak-teriak menjajakan dagangannnya.
Beli satu dapat dua! Beli satu dapat dua! teriak seorang pedagang kaki lima.
Apa barangnya? tanya seseorang yang lewat. Sepatu.
————————————————————————————————————
Dua orang sobat kental, Ucup dan Boneng, sedang duduk-duduk sambil memberi makan ikan di kolam dan membicarakan sepakbola, permainan yang mereka mainkan setiap hari, apalagi selama piala dunia kemarin. Tiba-tiba Ucup berkata pada Boneng, “Menurut loe ada nggak ya sepakbola di surga?”
Boneng berpikir sebentar dan menjawab, “Wah, ngga tau deh gue. Tapi kita bikin perjanjian aja: kalau gue meninggal duluan, gue bakal balik dan ngasih tau loe apa ada sepakbola di surga, dan kalau loe meninggal duluan,loe musti ngelakuin hal yang sama.”
Mereka pun berjabat tangan dan sedihnya beberapa bulan kemudian si Ucup yang malang meninggal dunia.
Suatu hari, seperti biasa Boneng sedang duduk di pinggir kolam memberi makan ikan-ikannya seorang diri ketika dia mendengar bisikan suara, “Neng… Boneng …”
Boneng celingukan, “Ucup…?! itu loe nih?”
“Iya ini gue, Neng”, bisik hantu Ucup.
Dalam ketakjubannya Boneng bertanya, “Jadi gimana, ada sepakbola ngga di surga?”
“Ntar dulu…”, Ucup berkata, “Gue punya cerita bagus dan cerita jelek nih.”
“Kalau gitu cerita bagus dulu deh”, kata Boneng masih penasaran.
Ucup berkata, “Yaa… emang ada sih sepakbola di surga.”
Boneng kegirangan, “Hebat dong! Trus cerita jelek apaan yang bisa ngerusak cerita hebat tadi?!”
Ucup melenguh dan berbisik, “Loe bakal jadi kiper hari Sabtu ini.”
————————————————————————————————————
Seorang pemuda sedang dalam perjalanan dengan kereta api ke Jakarta. Persis di depannya duduk seorang bapak setengah baya. Setelah lama berdiam diri, sang pemuda bertanya, “Jam berapa sekarang, Pak?” Namun si bapak itu ternyata diam saja. Mengira sang bapak agak tuli, ia mengulangnya sampai 3 kali, namun tetap saja si bapak itu diam. Merasa kesal, pemuda mencolek bapak itu dan berkata “Saya heran kenapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya? Apa sih susahnya?”
Si bapak membalas, “Bukannya saya gak mau jawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini soal itu, soal apa saja, ngalor-ngidul, terus nanti kita jadi akrab.”
“Lalu apa salahnya kalau kita akrab?”
“Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput di stasiun Gambir. Kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama-sama, terus saya pasti akan memperkenalkan mereka sama kamu.”
“Lalu?”
“Istri saya tuh orangnya baik sama semua orang. Nanti dia pasti nawarin kamu mampir ke rumah. Nanti kamu mandi di rumah saya, terus makan di rumah saya, trus nanti kamu lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya, dan kamu bisa jadi pacarnya, dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya.”
Sang pemuda yang dari tadi sudah bingung sekarang makin bingung. Lantas dia tanya, “Terus hubungannya apa sama pertanyaan saya soal jam tadi?” Sambil berdiri dan lantang bapak tersebut menjawab, “Masalahnya……. SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA!!!”
————————————————————————————————————
Kepingin lanjutin ke episode 5 nya kalau mau Tinggal klick aja di sini
Sambil berteriak histeris dan melompat – lompat si istri berkata :
“Yang Mulia, Saya yang mengandung, melahirkan bayi itu ke dunia dengan kesakitan dan kesabaran saya!! ”
“Anak itu harus menjadi hak asuh Saya!!”
Hakim lalu berkata kepada pihak suami:
“Apa pembelaan anda terhadap tuntutan istri Anda”
Si Suami diam sebentar, dengan nada datar ia berkata :
“Yang mulia… Jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman Coca-Cola, mesinnya BERGOYANG SEBENTAR, dan minumannya keluar, Menurut Pak Hakim … Minumannya milik saya atau mesinnya?”
————————————————————————————————————
Di lorong sempit di tengah kota nampak 2 pengemis sedang asyik ngobrol.
Pengemis 1: seharian kita mengemis, kok ya ga bisa buat beli mobil ya ? eh ngomongin soal orang kaya, gue ini sebenarnya keturunan orang kaya, harta peninggalan keluarga kami nggak akan habis dimakan tujuh keturunan! .
Pengemis 2: Lha trus kenapa elo jadi kere dan ngemis kaya gini? .
Pengemis 1: Gue keturunan kedelapan.
————————————————————————————————————
Di sebuah pasar terlihat seorang pedagang kaki lima sedang berteriak-teriak menjajakan dagangannnya.
Beli satu dapat dua! Beli satu dapat dua! teriak seorang pedagang kaki lima.
Apa barangnya? tanya seseorang yang lewat. Sepatu.
————————————————————————————————————
Dua orang sobat kental, Ucup dan Boneng, sedang duduk-duduk sambil memberi makan ikan di kolam dan membicarakan sepakbola, permainan yang mereka mainkan setiap hari, apalagi selama piala dunia kemarin. Tiba-tiba Ucup berkata pada Boneng, “Menurut loe ada nggak ya sepakbola di surga?”
Boneng berpikir sebentar dan menjawab, “Wah, ngga tau deh gue. Tapi kita bikin perjanjian aja: kalau gue meninggal duluan, gue bakal balik dan ngasih tau loe apa ada sepakbola di surga, dan kalau loe meninggal duluan,loe musti ngelakuin hal yang sama.”
Mereka pun berjabat tangan dan sedihnya beberapa bulan kemudian si Ucup yang malang meninggal dunia.
Suatu hari, seperti biasa Boneng sedang duduk di pinggir kolam memberi makan ikan-ikannya seorang diri ketika dia mendengar bisikan suara, “Neng… Boneng …”
Boneng celingukan, “Ucup…?! itu loe nih?”
“Iya ini gue, Neng”, bisik hantu Ucup.
Dalam ketakjubannya Boneng bertanya, “Jadi gimana, ada sepakbola ngga di surga?”
“Ntar dulu…”, Ucup berkata, “Gue punya cerita bagus dan cerita jelek nih.”
“Kalau gitu cerita bagus dulu deh”, kata Boneng masih penasaran.
Ucup berkata, “Yaa… emang ada sih sepakbola di surga.”
Boneng kegirangan, “Hebat dong! Trus cerita jelek apaan yang bisa ngerusak cerita hebat tadi?!”
Ucup melenguh dan berbisik, “Loe bakal jadi kiper hari Sabtu ini.”
————————————————————————————————————
Seorang pemuda sedang dalam perjalanan dengan kereta api ke Jakarta. Persis di depannya duduk seorang bapak setengah baya. Setelah lama berdiam diri, sang pemuda bertanya, “Jam berapa sekarang, Pak?” Namun si bapak itu ternyata diam saja. Mengira sang bapak agak tuli, ia mengulangnya sampai 3 kali, namun tetap saja si bapak itu diam. Merasa kesal, pemuda mencolek bapak itu dan berkata “Saya heran kenapa bapak tidak menjawab pertanyaan saya? Apa sih susahnya?”
Si bapak membalas, “Bukannya saya gak mau jawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini soal itu, soal apa saja, ngalor-ngidul, terus nanti kita jadi akrab.”
“Lalu apa salahnya kalau kita akrab?”
“Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput di stasiun Gambir. Kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama-sama, terus saya pasti akan memperkenalkan mereka sama kamu.”
“Lalu?”
“Istri saya tuh orangnya baik sama semua orang. Nanti dia pasti nawarin kamu mampir ke rumah. Nanti kamu mandi di rumah saya, terus makan di rumah saya, trus nanti kamu lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya, dan kamu bisa jadi pacarnya, dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya.”
Sang pemuda yang dari tadi sudah bingung sekarang makin bingung. Lantas dia tanya, “Terus hubungannya apa sama pertanyaan saya soal jam tadi?” Sambil berdiri dan lantang bapak tersebut menjawab, “Masalahnya……. SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN AJA NGGAK PUNYA!!!”
————————————————————————————————————
Kepingin lanjutin ke episode 5 nya kalau mau Tinggal klick aja di sini
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam