Ditemukannya sejumlah jasa penggilingan daging bakso yang dicampur babi rupanya membuat pedagang daging sapi merugi. Mereka mengaku dagangnya sepi pembeli.
"Sebenarnya nggak ada daging babi, cuman orang-orang itu curang aja. Kalau bisa jangan begitu, karena kita saja sudah kesulitan sama harga yang mahal," kata Mumu (43), salah satu pedagang daging di Pasar Anyar Bahari, Jakarta Utara, saat ditemui di kiosnya, Jumat (14/12).
Mumu mengaku sejak empat hari dagangannya tak habis terjual. Padahal seharinya, Mumu menjual sampai 280 kilogram daging sapi.
"Sekarang menurun hampir setengahnya sampai 150 kilogram perhari," ungkap pria yang sudah 10 tahun berjualan.
Tentunya saja uang yang dibawanya pulang menjadi berkurang. Jika seharinya mengantongi Rp 20 juta, kini hanya Rp 14 juta.
"Sudah lama jualan di sini sekitar 10 tahun baru sekali mengalami ini, ditambah masalah harga juga yang tinggi," keluh Mumu kesal.
Mumu mengaku dagangannya menjadi tempat langganan pedagang bakso. Dia menegaskan, meski harga daging sapi melonjak tapi ingin membohongi konsumen daging babi.
"Pembeli di sini semuanya langganan, mayoritas kalau pagi pedagang bakso. Kalau siangnya ibu rumah tangga, pembeli biasa. Kita juga semuanya di sini nggak ada yang jual daging babi," jelasnya.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam