Kelas yang tidak ada gurunya adalah kelas V dan Kelas VI, sehingga aktivitas belajar mengajar kurang optimal karena guru yang bertugas hanya guru pengganti.
Jumlah keseluruhan siswa di dua kelas tersebut mencapai 55 anak, dimana jumlah siswa kelas V terdata 26 anak, dan siswa kelas VI sebanyak 29 murid.
Dika (12), salah seorang siswa kelas enam , mengatakan, setiap hari, sejak awal masuk sekolah di tahun ajaran baru hingga sekarang, dia dan teman-teman sekelasnya hanya disuruh untuk membaca, merangkum materi pelajaran dalam buku, dan mengerjakan sejumlah latihan soal tertentu.
"Kami hanya diberi tugas dan seringkali ditinggal pergi oleh guru hingga jam pelajaran berakhir," ujarnya, Jumat (3/8/2012).
Ketika menjelang bel jam pelajaran terakhir guru yang bertugas belum juga kembali ke kelas, maka para siswa tersebut biasanya langsung pulang dan meninggalkan kelas begitu saja.
Dika mengatakan, guru pengganti yang bertugas di kelasnya,selalu berganti-ganti orang. Hingga saat ini, para siswa kelas belum mendapatkan lembar kerja siswa (LKS) yang biasanya kerap menjadi bahan latihan utama siswa di sekolah.
Uli (12), siswa lainnya, mengatakan, kondisi ini membuat dia bingung dan khawatir karena proses belajar mengajar di sekolahnya ini jauh tertinggal dibandingkan sekolah lain.
"Teman-teman saya yang sekolah di SD lain, saat ini sudah mulai sibuk dengan berbagai latihan soal untuk persiapan ujian," ujarnya.
Kholik (35), salah seorang wali murid, mengatakan, absennya guru kelas ini membuat para orangtua murid menjadi sangat cemas dan khawatir, hal ini akan berdampak buruk pada kesiapan siswa menghadapi ujian nasional (UN).
"Saat ini, para siswa kelas enam seharusnya sudah mendapatkan pelajaran-pelajaran tambahan untuk mempersiapkan diri menghadapi UN," ujarnya.
Ana, salah seorang guru honorer di SD Negeri Ngadirojo, mengatakan, sebelum tahun ajaran baru dimulai, kepala sekolah sudah menunjuk personil guru yang akan bertugas di kelas lima dan kelas enam.
Namun, karena alasan tertentu, dua guru tersebut sampai saat ini masih enggan menjalankan tugasnya.
Dengan kondisi tersebut, maka 10 guru di SD Negeri Ngadirojo, bergantian mengajar di kelas lima dan kelas enam.
"Pada intinya, kami tetap berupaya agar anak-anak tetap dapat melaksanakan aktivitas belajar di ruang kelas masing-masing," ujarnya.
Guru yang ditunjuk untuk mengajar kelas lima adalah Sri Lestari, dan guru kelas enam adalah Tutik Kusmiyati.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, janganlah menggunakan kata-kata kotor, maka komentar tersebut akan di kenakan spam