Langsung ke konten utama

Mengapa Wajah Bayi Selalu Menggemaskan?


Berdasarkan etologi, penampilan bayi yang imut-imut dan terlihat tak berdaya ternyata memiliki tujuan. Kondisi tersebut justru amat terkait dengan perjuangannya untuk beradaptasi sekaligus bertahan hidup.
Bisa dibilang kepolosan ini merupakan strategi tersendiri yang terberi dalam perjuangan si kecil untuk bertahan hidup. Bayangkan, apa jadinya kalau begitu lahir bayi langsung bisa berjalan sendiri dan mandiri dalam segala hal? Pasti orang-orang di sekitarnya tak sudi repot-repot mengurusnya. Si bayi akan dibiarkan berlari ke sana kemari mencari makanannya sendiri. Begitu juga kalau lahir dengan muka tua, apa iya orangtua akan langsung "jatuh hati"?

Jadi, justru dalam segala ketidakberdayaannya itulah bayi mampu meluluhkan hati setiap orang yang memandangnya. Kepolosan wajahnya akan menumbuhkan rasa sayang dan iba yang membuat si bayi mendapat pemenuhan atas semua hal yang ia butuhkan. Entah itu kebutuhan akan ASI, dekapan hangat, tatapan mata penuh kasih sayang, maupun limpahan cinta dalam bentuk lainnya.

Seiring bertambah usianya, wajah bayi semakin lama kian menunjukkan garis-garis kematangan atau maturitas. Perubahan garis wajah yang menunjukkan proses kematangan ini tentu saja berlangsung halus alias sedikit demi sedikit, dan bukan secara drastis dalam hitungan hari atau bahkan hanya dalam semalam.
Itulah mengapa, tanpa disadari wajah bayi tak sama dengan wajahnya semasa batita, berbeda lagi dengan tampangnya di usia prasekolah, bahkan di usia sekolah, remaja, dewasa muda, dewasa, dan kelak di usia tua. Tentu saja tak ada yang pernah bisa memastikan perubahan akibat proses maturitas tadi terjadi tepat di usia berapa.

Secara fisiologis, semua mahluk hidup di usia dewasa memiliki wajah yang cenderung agak lonjong atau memanjang, sementara muka bayi dari spesies yang sama cenderung selalu bulat dan rata. Hampir bisa dipastikan semua bayi memiliki mata yang lebih bulat, pipi yang penuh alias chubby, leher yang pendek, dan tubuh yang gempal. Dari sini pulalah diperkirakan muncul istilah baby face yang memang khas hanya ada di usia bayi.

Di sinilah penelitian para pakar etologi menegaskan pentingnya kelekatan sebagai sarana untuk bertahan hidup. Sosok pemberi makan sekaligus pemberi kelembutan amat dibutuhkan bayi agar bisa bertahan. Hanya dengan menjalin kelekatan pada seseorang yang diandalkannya akan membuat bayi mendapatkan semua kebutuhannya berupa rasa aman dan nyaman, sehingga mampu bertahan hidup.

Bagi orangtua, kelekatan menjadi sarana penting bagi keberlangsungan generasi berikutnya. Selain bahwa manusia memiliki rasa tanggungjawab, raut wajah bayi yang menggemaskan itulah yang menggerakkannya untuk melindungi si bayi. Sejak itulah proses adaptasi pun berlangsung dari kedua belah pihak dan berjalan secara terus-menerus.
Terjalinnya  kelekatan antara orangtua dan bayi memungkinkan proses adaptasi berjalan optimal dan menguntungkan keduanya. Mereka akan saling bertoleransi, saling mencintai, dan berusaha memenuhi kebutuhan satu sama lain.

Itulah mengapa bayi yang mendapatkan kelekatan positif biasanya akan lebih mandiri dan lebih sehat, baik secara fisik maupun psikologis. Bayi yang bahagia akan tumbuh menjadi anak yang mudah diajak bekerja sama dan dibina. Jadi, jangan abaikan proses jalinan kedekatan dengan anak di masa bayi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gempa aceh kembali pada tanggal 11 april 2012

Dlu pernah ada kejadian gempa di aceh pada tahun 2004 di iringi dengan tsunami , tetapi gempa tersebut sekarang muncul kembali di wilayah aceh dan sekitarnya, Gempa saat ini tidak di iringi dengan tsunami.Gempa tersebut berkekuatan sekitar 8,9 skala richter dan melanda wilayah aceh, sumatera utara, bengkulu, lampung dan sumbar pada hari rabu tanggal 11 april 2012 sekitar pukul 15:38 WIB. Berdasarkan data BMKG, wilayah bencana terletak di sekitar pulau simelue (aceh) dengan kedalaman sekitar 10 KM. Para pemerintah meminta supaya masyarakat lebih hati-hati, karena kemungkinan besar akan terjadi tsunami kembali seperti pada tahun 2004.

Cara Mengatasi Rasa Pegal, Linu dan Nyeri di Badan

Penyebab timbulnya pegal, linu dan nyeri dibagian kaki, tangan, pinggang, kepala, dan lainnya, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Biasanya kondisi itu ada dikarenakan kurangnya relaksasi pada otot. Dampaknya pada tubuhpun bisa lebih parah. seperti tidak nafsu makan, tubuh tidak bergairah melakukan aktivitas apapun, atau terserang penyakit lain yang lebih parah. Oleh karenanya, jangan pernah anggap masalah ini sepele dan segeralah atasi. Berikut ini penyebab rasa pegal, linu dan nyeri di badan saat beraktivitas dan cara mengatasinya : 1. Terlalu lama duduk Biasanya saat kita sedang dalam perjalanan panjang atau berada didepan komputer dalam waktu yang lama, kaki dan pinggang akan mudah terasa pegal dan nyeri. Ini dikarenakan pinggul harus menahan tubuh bagian atas dan kaki berada dalam posisi sama terlalu lama. Usahakan mengubah posisi duduk anda dengan menyandarkan tubuh, meluruskan kaki, atau sesekali berdiri dan berjalan untuk mengambil sesuatu. 2. Kurang tidur atau ti...

Radio Online Live Streaming

Pilih Channel Alhidayah Dj Wirya Maestro FM Bandung Hard Rock Surabaya Star FM Dj FM Surabaya i-Radio Hikmah FM SONARA JJ FM Ras FM Golden Hit Radio Techno FM 1 FM .977 Music Hitz Sky FM World Music Sky FM Toplist Dance FM Sky FM Toplist DI FM - Disco house